"Sepatu Baru Budi"
"Sepatu Baru Budi"
Blog Article
Budi adalah seorang pemuda desa yang terkenal karena dua hal: rambutnya yang selalu klimis kayak rambut aktor sinetron tahun 90-an, dan sepatu lamanya yang sudah minta pensiun sejak tiga tahun lalu. Sepatunya itu sudah bolong di bagian jempol kanan 168wbtoto login, dan solnya sudah seperti kulit pisang—licin dan berbahaya.
Suatu hari, Budi memutuskan untuk beli sepatu baru. Ini keputusan besar, karena terakhir kali dia beli sepatu itu pas masih jaman Nokia 3310 berjaya. Setelah menabung hasil dari jualan kerupuk dan jadi wasit tarkam, akhirnya terkumpul juga uang sejuta rupiah 168wbtoto. Budi merasa kaya raya. Langsunglah dia ke kota naik angkot dengan gaya seperti mau audisi model.
Sampai di toko sepatu, Budi langsung disambut mbak-mbak SPG yang senyumnya lebih manis dari teh manis di warung Bu Darmi.
"Selamat siang, Mas. Mau cari sepatu formal atau casual?"
Budi bingung. "Saya maunya sepatu yang bisa buat ke kondangan, tapi juga cocok dipakai ngaji, dan enak buat ngejar angkot."
Mbaknya senyum kaku, tapi tetap profesional. Akhirnya, setelah 30 menit mencoba 11 pasang sepatu (dan sempat nyoba sandal hotel yang nggak dijual), Budi menemukan sepatu idaman. Warnanya coklat elegan, modelnya kekinian, dan harganya... pas sejuta.
"Ya udah, saya ambil ini 168wbtoto login!" kata Budi dengan semangat membara seperti habis nonton film motivasi.
Keluar dari toko, Budi langsung pakai sepatu barunya. Dia merasa seperti aktor iklan sepatu. Langkahnya mantap, dada tegap, dan senyumnya sumringah. Tapi kebahagiaan itu nggak berlangsung lama.
Baru lima langkah dari toko, hujan turun deras seakan langit marah karena Budi terlalu bahagia. Budi panik, karena sepatu barunya belum pernah kena air. Dengan gerakan cepat, dia masukkan sepatu ke dalam kantong plastik dan jalan nyeker di tengah kota!
Bayangkan, seorang pemuda klimis, baju rapi, tapi jalan nyeker sambil bawa sepatu dalam plastik kayak orang baru ngambil laundry 168wbtoto login. Orang-orang di pinggir jalan melongo. Seorang ibu sempat tanya, "Mas, sepatunya kenapa? Belum bayar ya?"
Budi jawab dengan senyum pahit, "Belum siap kena dunia luar, Bu."
Sampai di rumah, Budi langsung bersihkan sepatu barunya dan menyimpannya di lemari kaca. Besok paginya, dia pakai lagi untuk ke pengajian. Tapi sialnya, di pengajian itu harus lepas sepatu di depan masjid. Ketika acara selesai dan semua orang bubar, sepatu Budi hilang entah ke mana.
Budi panik. Dia cari di bawah sajadah, di belakang tiang masjid, bahkan sempat nuduh bocah kecil yang nggak tahu apa-apa. Setelah 10 menit nyaris menangis, datang Pak RT sambil nunjuk ke tempat wudhu.168wbtoto login
"Mas Budi, itu sepatunya kebawa arus air wudhu. Nyangkut di got!"
Budi langsung lari ke got dan benar saja, sepatu barunya nyangkut di situ, basah kuyup dan penuh daun. Dengan wajah sedih tapi pasrah, dia ambil sepatunya sambil berkata,
"Sepatu ini memang bukan buat jalan-jalan, dia lebih cocok jadi hiasan museum kenangan."168wbtoto
Sejak hari itu, Budi kembali pakai sepatu lamanya. Sepatu baru? Disimpan di lemari, dan hanya dipakai untuk selfie.
Report this page